ta'aruf

Foto saya
Orang biasa, belajar lewat diskusi dan sharing ide, berusaha terbuka terhadap pemikiran orang dan referensi, dan yang penting punya prinsip tentang kebenaran.Senang bersilaturrahmi dan berbagi untuk semua.

Senin, 11 Januari 2010

URUN REMBUG: Kota Tambak Ke Depan

MENYISIR JALANAN KOTA TAMBAK BANYUMAS

Menyusuri jalan raya Tambak saat ini sungguh sangat mengagumkan. Jalan yang lebih halus dibanding beberapa tahun yang lalu, badan jalan yang lebih lebar, serta arus lalu lintas juga lebih lancar dan ramai. Maklum karena jalan ini masuk dalam kategori jalan nasional, sehingga perhatian pemerintah lebih intensif dalam upaya memberikan pelayanan kepada warganya, yang diharapkan dengan perbaikan sarana transportasi akan berimbas pada perbaikan perekonomian rakyat.

Secara mikro ini ditandai dengan bermunculannya banyak sentra ekonomi rakyat berupa berdirinya banyak pertokoan dan warung makan sepanjang jalan di Kec. Tambak. Meskipun masih terkonsentrasi di seputaran pasar Tambak ke arah timur, namun tahun-tahun ke depan diharapkan bisa merata ke wilayah Tambak bagian barat, yaitu dari ibu kota kecamatan ke barat sampai perbatasan dengan Sumpiuh.

Ada dampak sampingan dari ketersediaan infrastruktur transportasi ini, yaitu seringnya terjadi kecelakaan karena sikap kurang hati-hati para pegguna jalan, baik yang berkendaraan besar maupun kecil. Hal ini jelas menuntut kewaspadaan para users (pengguna jalan); pejalan kaki, sepeda onthel, sepeda motor, sampai kendaraan besar. Sungguh ini sangat kompleks dan menjadi PR bagi pemerintah khususnya instansi-instansi terkait karena hampir tiap hari terjadi kecelakaan baik kategori kecil maupun besar.

Kesemrawutan akan tampak terlebih ketika pada hari-hari libur, di mana semua jenis kendaraan tumpah di jalanan. Mobil-mobil yang mayoritas berplat B dan D banyak meluncur dengan kecepatan tinggi menikmati jalanan yang lurus halus dan lebar dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Di sisi lain ada beberapa pengguna sepeda motor juga tak mau ketinggalan, menyelinap bergerak cepat dan zig-zag yang jelas sering bikin terkejut pengguna yang lain.

Di tengah deru desingan knalpot kendaraan besar serta cepatnya laju kendaraan yang kadang dikemudikan oleh orang yang tak tahu betul medan jalan -, ternyata juga masih banyak nongol sepeda onthel dan pejalan kaki yang kadang juga sembrono memotong jalan. Alhasil … braaaak!!!!, ujung-ujung urusannya ke kepolisian dan puskesmas.

Menurut saya, juga kita semua, kesadaran dan ketaatan pada aturan berlalu-lintas jelas menjadi prioritas utama bagi semua pengguna jalan. Sehingga jangan sampai nyawa menjadi taruhan dan pemandangan umum tiap hari. Sikap sabar dan toleran di jalan raya mutlak diperlukan. Untuk instansi terkait saya mengusulkan: “tolong dibuatkan ZEBRA CROSS (zona selamat menyeberang) di beberapa titik misalnya : di depan SDIT Darul Falah Karang Turi, perempatan Gumelar, pertigaan SMP dan KUD, perempatan Karangpucung, pasar Tambak, pertigaan TOKO MENTARI timur pasar, depan Masjid Kauman Tambak”. Diperbanyak rambu-rambu lalu-lintas dan yang penting lagi adalah ketersediaan lampu penerangan jalan kala malam hari Diharapkan ini bisa memberikan rasa aman bagi para pengguna jalan dan menekan angka kecelakaan yang jelas tidak kita harapkan.

KOTA TAMBAK KE DEPAN

Laju pertumbuhan penduduk dan makin meningkatnya aktivitas perekonomian, sangat sinergis dengan ketersediaan layanan (service) yang diberikan oleh pemerintah baik dalam bidang kesehatan, pertanian, kesempatan menyampaikan pendapat dll. Tumbuhnya pertokoan dan pedagang “tenda” di sepanjang jalan raya tambak bak cendawan di musim hujan, mengindikasikan bahwa masyarakat mampu merespon tuntutan pasar dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga.

Bukti konkritnya adalah merebaknya warung makan sate bebek sebagai makanan khas Tambak, baik yang permanen maupun semi permanen (tenda). Untuk saat ini memang tidak menjadi masalah serius. Tetapi untuk waktu ke depan, pemerintah yang berwenang mulai saat ini sudah harus memiliki master plan tata kota, yang memuat; regulasi (aturan) tentang pendirian bangunan, warung makan baik yang permanen maupun “tenda”; parkir kendaraan pengunjung warung sate sehingga tidak mengganggu lalu lintas; penertiban iklan; dan jaminan keamanan bagi semua warga baik yang asli Tambak maupun pendatang (musafir).

SATE BEBEK SEBAGAI MAKANAN KHAS

Berbicara soal SATE BEBEK, di sini saya mengusulkan kepada pihak-pihak terkait khususnya Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten;

A. Pentingnya mengangkat SATE BEBEK sebagai makanan khas sekaligus ciri khas Kota Tambak. Bila melihat fenomena sekarang ini, jelas, bahwa SATE BEBEK, sudah menjadi trade mark Kota Tambak, terbukti banyak pembeli dari berbagai daerah sengaja menyempatkan untuk menikmati aroma nikmat sate bebek. Terlebih pada hari-hari libur.

B. Perlunya promosi sate bebek yang dilakukan oleh para stake holder di Kabupaten Banyumas. Dengan harapan akan menyerap banyak tenaga kerja, menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat (produktivitas masyarakat) yang akhirnya meningkatkan kesejahteran warga .

C. Penempatan warung sate bebek, khususnya yang model “tenda” secara tepat dan tertib. Bila tidak maka akan menimbulkan masalah yang kompleks, lingkungan yang kotor, kesemrawutan perparkiran, dan hilangnya keindahan kota.

D. Ada jaminan keamanan bagi semua warga dan penikmat sate bebek. Karena pernah beberapa kali terjadi pencurian barang bawaan para penikmat sate bebek, khususnya yang datang dari luar daerah atau para musafir.

E. Sudah saatnya pemerintah atau pihak pemilik modal seperti bank memberikan modal bagi para penjual sate bebek agar dapat meningkatkan produktivitasnya, khususnya pada mereka yang bermodal pas-pasan. Syukur-syukur lunak sifatnya.

Demikian corat caret saya, urun rembug sebagai warga Tambak, semoga bermanfaat.

Sekian……..nuwuuunnn….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

umpan balik